Minggu, 27 November 2011

Si Cerdik Lapangan Tengah


(http://www.google.co.id/imgres?q)
Di Italia, sepakbola bermetamorfosis secara reguler untuk bisa mengakomodasikan beberapa tipe pemain: "Sang mastino" merupakan pencetak gol yang tak terhentikan, sang "Bomber" merupakan striker tak terbendung, "manovale" merupakan gelandang pekerja keras, kemudian "Geometra" merupakan sang pengatur serangan, salah satu yang mengatur laga berjalan. Andrea Pirlo, mengenai skema permainan, kategori terakhir terasa pas untuknya, walau terbatas dari kontribusi yang diberikannya. Sang Arsitek atau pekerja lebih pas untuk disematkan kepadanya. Andrea Pirlo dari Brescia memang merancang permainan tim, namun di level yang tinggi. Ia merupakan pemain berkelas dunia yang punya kaki ajaib dan kecepatan yang fenomenal. Pemain juara ini mengerti cara bermain di lapangan dan memainkan ritme permainan, bahkan merubahnya bila perlu. Pirlo memiliki tendangan yang kuat, namun lebih menekan dan beracun. Sebuah kaki yang mematikan terutama dari tendangan bebas. Selain semuanya diatas ia melengkapinya dengan pribadinya yang dingin. Ia pun sejauh ini tidak berbeda antara mengambil tendangan penalti di saat latihan atau saat hadir di Piala Dunia. Dan jika ia merasakan tekanan, ia tidak pernah membiarkan itu terjadi. Ini merupakan kualitas pemimpin yang dimilikinya, ditambah dengan kemampuannya mengolah bola, bahkan mampu membawa tim ke tampuk juara. Andrea Pirlo salah satunya, ia memulai karir dengan Brescia, membukukan debutnya di seri-A di usia ke 16 tahun pada tahun 1994/95. Pirlo menjadi playmaker dan memperlihatkannya di Rigamonti, kemudian di Reggina dan Inter, sebelum kembali ke Brescia di tahun 2001. Ia memiliki kesempatan bersama bermain dengan Roberto Baggio, ia pun akhirnya menggeser posisinya ke gelandang sentral, posisinya yang membawanya banyak gelar bersama AC Milan. Karirnya sangat impresif: Piala Dunia, Dua Piala Champions, Dua Super Eropa, Dua Scudetto, Satu Piala Super Italia dan Satu Piala Italia. Secara Internasional, ia memenangkan gelar bersama Italia U-21 dan menjadi pencetak gol terbanyak di tahun 2000, medali perunggu di Olimpiade Athena 2004 dan terakhir Piala Dunia 2006. Sekarang di Juve, ia bertemu dengan banyak rekan setimnya. Bersama mereka akan menuliskan lembaran baru dalam karir profesional mereka.
(http://www.juventus.co.id/news.php?id_news=3910&id_ref_menu=8&level1=3 )